Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Intinya sih...

  • Menlu Retno Marsudi meresmikan wajah baru Gedung Pancasila di Kementerian Luar Negeri RI.
  • Peresmian dihadiri jajaran duta besar asing, tiga mantan menlu, dan Menteri Luar Negeri Palestina.
  • Gedung dipugar karena usia bangunan dan alasan keamanan, tetapi tetap berdiri sebagai bangunan asli dengan wajah baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi meresmikan Gedung Pancasila yang terletak di Kementerian Luar Negeri RI. Gedung itu baru saja selesai dipugar.

Peresmian ini juga dihadiri jajaran duta besar asing di Jakarta. Spesial, Menteri Luar Negeri Palestina sekaligus Utusan Khusus Presiden Palestina, Riyad al-Maliki juga hadir.

Hadir pula tiga mantan menlu pendahulu Retno, yaitu Alwi Shihab (1999-2001), Hassan Wirajuda (2001-2009), dan Marty Natalegawa (2009-2014).

“Tepat di ruangan tempat kita duduk saat ini, Pancasila pertama kali diperkenalkan sebagai ideologi Indonesia. Di gedung ini, ratusan pertemuan dengan menteri luar negeri dan pejabat tinggi telah berlangsung. Berbagai pembicaraan dilakukan, begitu banyak kesepakatan telah ditandatangani,” kata Retno, di Jakarta, Senin (19/8/2024).

“Berbagai upaya tak terkira untuk menjaga perdamaian juga telah dibahas di atas meja. Gedung ini telah menjadi saksi bisu kisah dan perjalanan diplomatik bangsa kita,” lanjut dia.

1. Pemugaran Gedung Pancasila melibatkan tim ahli bangunan cagar budaya

Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI (IDN Times/Sonya Michaella)

Salah satu alasan mengapa Gedung Pancasila dipugar adalah karena bangunan ini sudah dimakan usia, serta demi alasan keamanan.

“Prosesnya sama sekali tidak mudah. Sebuah tim ahli bangunan cagar budaya dan banyak ahli konservasi terlibat dalam proyek tersebut. Ini adalah kerja keras yang penuh cinta, teliti, dedikasi dan perhatian,” tutur Retno.

Retno menegaskan, Gedung Pancasila masih berdiri sebagai bangunan yang asli, tetapi dengan wajah yang baru.

"Bangunan bersejarah ini berdiri tegak dan megah serta akan terus menjadi tonggak penting bagi perjalanan diplomasi Indonesia dan bagi semua proses pengambil keputusan dalam kebijakan luar negeri Indonesia,” ucapnya.

2. Indonesia jadi solusi masalah regional dan internasional

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama para pendahulunya, Alwi Shihab, Hassan Wirajuda dan Marty Natalegawa. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno sempat flash back terkait 10 tahun perjalanan diplomasi Indonesia. Ia menyebut Indonesia telah bekerja sangat keras untuk menjadi bagian dari solusi berbagai masalah regional dan internasional.

“Dari masalah Palestina hingga situasi di Afghanistan, dari konflik di Myanmar hingga perang di Ukraina, dari bencana alam hingga penanggulangan terorisme dan kejahatan terorganisasi transnasional. Kami mencoba menjadi jembatan penghubung dan menjadi mitra tepercaya,” tegas dia.

3. Tegaskan lagi soal dukungan untuk Palestina

ilustrasi pejuang Palestina (pixabay.com/hosnysalah)

Selain itu, Retno kembali menegaskan konsistensi dan dukungan Indonesia untuk Palestina yang tak pernah surut.

“Saya senang sahabat saya, Riyad al-Maliki hadir bersama kita hari ini. Kita telah berjalan berdampingan, kita tidak akan pernah berhenti sampai Palestina merdeka dan berdiri sebagai negara berdaulat. Saya mengajak semua orang di sini untuk berada di sisi sejarah yang benar,” katanya.

Editorial Team