Jakarta, IDN Times - Film "Mulan" produksi Disney kembali menuai kecaman. Film live action yang paling dinanti pada 2020 itu, diketahui sempat syuting di Provinsi Xinjiang yang menjadi sorotan akibat pelanggaran HAM.
Stasiun berita ABC Australia, Selasa (8/9/2020) melaporkan, informasi itu diketahui dari unggahan foto sang sutradara, Niki Caro, di media sosialnya mengenai lokasi syuting pada 2017 lalu. Salah satunya terlihat area padang pasir yang ditandai berlokasi di Urumqi, ibu kota daerah otonomi Provinsi Xinjiang.
Pemerintah Tiongkok selama ini kerap diprotes karena melakukan penahanan sewenang-wenang terhadap etnis Uighur dan etnis Muslim lainnya di Xinjiang. Bahkan, mereka ditahan di kamp untuk dididik kembali dan bisa menjadi warga Negeri Tirai Bambu seutuhnya.
Selain dari unggahan foto Caro, di bagian akhir film Mulan, Disney turut mengucapkan terima kasih kepada Biro Keamanan Turpan yang ikut terlibat dalam kamp re-edukasi di Turkisan Timur. Maka, warganet kembali ramai menyerukan agar tidak menonton film yang dibintangi aktris Liu Yifei itu.
"Mulan secara khusus berterima kasih di hadapan publik kepada Komite Otonomi CPC Xinjiang di bagian credit title. Kalian tahu, tempat di mana terjadinya genosida budaya. Mereka syuting di Xinjiang yang diterjemahkan 'Barat Laut Tiongkok'," demikian cuitan salah satu warganet pada Senin kemarin.
Apa komentar Disney mengetahui bahwa film yang kini tayang di platform video on demand (VOD), bertubi-tubi menjadi sasaran aksi pemboikotan?