Jakarta, IDN Times - Kazakhstan memberikan suara dalam sebuah referendum pada Minggu (6/10/2024) mengenai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertamanya.
Hasil survei menunjukkan bahwa para pemilih mendukung ide yang diperkenalkan oleh kabinet Presiden Kassym-Jomart Tokayev, sebagai sebuah cara untuk menghapus pembangkit listrik tenaga batu bara yang berpolusi.
Pemerintah mengatakan bahwa pasokan energi yang dapat diandalkan diperlukan, guna melengkapi sumber-sumber terbarukan seperti tenaga surya dan angin. Hal ini mengingat Kazakhstan adalah salah satu produsen uranium terbesar di dunia, dan tenaga nuklir adalah pilihan yang tepat.
"Agar tidak tertinggal dari kemajuan global, kita harus menggunakan keunggulan kompetitif kita," kata Tokayev saat menjelang pemungutan suara, dikutip dari Reuters.