Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga di Tharparkar, Pakistan, menimba air dari sebuah sumur. Foto dipublikasikan pada 18 Juni 2021. (unsplash.com/Muneer ahmed ok)

Jakarta, IDN Times – Lembaga Hak Asasi Manusia terkemuka, Amnesty International, menyerukan bantuan global atas gelombang panas yang terjadi di Pakistan. Negara tersebut kini mengalami gelombang panas ekstrem dan disebut berada di garis depan perubahan iklim.

Laporan berjudul A Burning Emergency: Extreme Heat and the Right to Health in Pakistan, yang dirilis Senin (5/6/2023), meneliti dampak gelombang panas yang menghantui orang-orang yang tinggal di beberapa kota terpanas di dunia.

Diterbitkan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, laporan itu mengungkap bahwa warga Pakistan sangat rentan terdampak gelombang panas akibat kurangnya sarana untuk melindungi diri dari panas.

“Ketidakadilan iklim sangat terlihat di Pakistan. Sebanyak 230 juta penduduknya menghadapi konsekuensi parah meskipun kontribusi negara itu sangat kecil terhadap perubahan iklim global,” ungkap Amnesty dilansir Al Jazeera.

1. Negara yang paling dirugikan perubahan iklim

Ilustrasi polusi yang menyebabkan perubahan iklim (Unsplash/Chris LeBoutillier)

Menurut Indeks Risiko Iklim Global yang diterbitkan oleh Germanwatch, organisasi nirlaba yang berbasis di Berlin, Pakistan termasuk di antara 10 negara yang paling dirugikan oleh bencana perubahan iklim dalam dua dekade terakhir. Padahal, negara itu menyumbang kurang dari 1 persen gas pemanasan global.

Pada 2022, lebih dari 1.800 orang meninggal dan 33 juta orang terkena bencana banjir, yang menenggelamkan hampir sepertiga wilayah Pakistan. Banjir itu disebabkan oleh rekor curah hujan dan pencairan gletser di mana keduanya disebabkan oleh perubahan iklim.

“Mengatasi krisis iklim skala ini membutuhkan perhatian dan tindakan global. Negara-negara kaya tidak boleh membuat kesalahan tentang peran penting yang mereka mainkan,” kata Dinushika Dissanayake, wakil direktur regional Amnesty di Asia Selatan.

2. Kerentanan warga Pakistan

Editorial Team

Tonton lebih seru di