Jakarta, IDN Times - Junta militer Niger yang menggulingkan Presiden Mohammaed Bazoum, mengatakan bahwa 400 tentara Prancis yang ada di kota Ouallam akan meninggalkan negara itu. Ratusan tentara tersebut merupakan gelombang pertama yang akan diikuti gelombang selanjutnya.
Prancis memiliki sekitar 1.500 tentara yang berada Niger. Tentara itu membantu pemerintah Niger sebelumnya dalam melawan ancaman kelompok militan jaringan ISIS-Alqaeda. Akan tetapi, sejak Presiden Bazoum digulingkan, junta memutuskan semua kerja sama militer dengan Prancis dan meminta tentara Paris untuk meninggalkan negara itu.
Prancis awalnya bersikukuh tidak mau melakukannya. Mereka mengatakan hanya akan melakukan kesepakatan dengan Presiden Bazoum yang dianggap sebagai otoritas yang sah di Niger yang berada di Afrika Barat tersebut.