Dari dalam negeri, sejumlah anggota legislatif mendukung aksi Trump. Salah satunya adalah senator John McCain. McCain, melalui akun Twitternya, menilai bahwa keputusan Trump itu mengirimkan sinyal penting bahwa AS takkan setuju dengan Assad yang dibantu Rusia untuk menghabisi nyawa-nyawa tak berdosa.
Sedangkan senator Rand Paul yang pernah menjadi kandidat capres dari Partai Republik menyuarakan ketidaksetujuannya. Ia berkata bahwa "meski kita semua mengecam kebrutalan yang terjadi di Suriah, Amerika Serikat tidak diserang". Ia menegaskan "presiden perlu izin Kongres untuk serangan militer seperti disyaratkan oleh Konstitusi".
Sementara itu Israel menyatakan dukungannya terhadap Trump. Netanyahu, melalui pernyataan resminya menyebut bahwa Trump mengirimkan pesan yang tegas dan jelas bahwa penggunaan senjata kimia tak bisa ditoleransi. Ia pun berharap langkah Trump itu akan membuat Korea Utara dan Iran berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan-tindakan brutal.
Kanselir Jerman Angela Merkel sendiri menyayangkan kegagalan resolusi Dewan Keamanan PBB sehingga AS harus melakukan serangan militer secara unilateral. Selebihnya, belum ada respon dari negara-negara lain terkait tindakan itu.
Satu hal yang pasti, pemerintahan Trump seharusnya menyediakan bukti-bukti valid untuk menjustifikasi keputusannya. Skenario ini hanya bisa terjadi jika Kongres dan Dewan Keamanan PBB menuntut penjelasan dari Trump. Sebaliknya, bila komunitas internasional diam-diam mendukung langkah Trump, maka kemungkinan besar pertanggungjawaban itu tak akan terjadi.