Ilustrasi tentara (pixabay.com/nambasi)
Melansir Reuters, beberapa saksi mengatakan bahwa serangan udara terjadi di kota Omdurman selatan dan Bahri utara, yang keduanya terletak di seberang Sungai Nil dari Khartoum. Beberapa serangan terjadi di dekat stasiun penyiaran negara di Omdurman.
Sementara itu, seorang saksi mata mengatakan bahwa situasi di Khartoum relatif tenang meski suara tembakan kadang-kadang masih terdengar.
Perang Sudan pecah pada 15 April. Konflik tersebut membuat 1,1 juta orang terpaksa mengungsi di dalam negeri dan ke negara-negara tetangga. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konflik tersebut mengakibatkan 705 orang tewas dan 5.287 lainnya terluka.
Sejauh ini, gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi nampaknya belum membuahkan hasil. Itu terlihat dari tentara Sudan dan RSF yang saling tuding melanggar perjanjian tersebut.
"Kami menghadapi tembakan artileri berat pagi ini, seluruh rumah berguncang," kata Sanaa Hassan (33), pemukim al-Salha di Omdurman, dikutip dari Reuters.
"Mengerikan, semua orang berbaring di bawah tempat tidur. Apa yang terjadi adalah mimpi buruk," sambungnya.