Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret ilustrasi bekas sebuah tembakkan.(pexels.com/David Peinado)
potret ilustrasi bekas sebuah tembakkan.(pexels.com/David Peinado)

Jakarta, IDN Times - Geng kriminal mengamuk dan menyerang dua lingkungan kelas atas di ibu kota Haiti pada Senin (18/3/2024). Serangan menyebabkan sedikitnya selusin orang tewas.

Orang-orang bersenjata menjarah rumah-rumah yang berada di komunitas Laboule dan Thamssin. Aksi tersebut memaksa penduduk melarikan diri dan menelepon polisi untuk meminta bantuan.

Seorang fotografer dari Associated Press melihat setidaknya 12 mayat pria berserakan di jalan Petionville. Di lingkungan terjadinya serangan masih terlihat damai, meskipun terjadi peningkatan serangan geng di Port-au-Prince sejak 29 Februari.

1. Tewas dalam keadaan mengenaskan

Dilansir Associated Press News, salah satu korban tewas ditemukan terbaring telungkup di jalan dengan dikelilingi oleh setumpuk kartu yang tersebar. Salah satunya lagi ditemukan tertelungkup di dalam truk pick-up yang biasanya beroperasi sebagai taksi.

"Melecehkan! Ini adalah pelecehan! “Rakyat Haiti, bangun!" teriak seorang pria Haiti yang tidak menyebutkan nama dan berdiri di dekat salah satu korban.

“Kami bangun pagi ini dan menemukan mayat di jalan di komunitas kami di Petionville. Komunitas kami bukanlah komunitas seperti itu. Kami akan mulai berupaya mengevakuasi jenazah-jenazah itu sebelum anak-anak mulai berjalan ke sekolah dan para pedagang mulai berdatangan,” kata Douce Titi, yang bekerja di kantor wali kota. 

2. Kekerasan yang tidak akan berhenti

Dilansir The Guardian, serangan geng di Haiti telah menimbulkan kekhawatiran bahwa kekeraasan tidak akan berhenti meskipun Perdana Menteri Haiti Ariel Henry telah mengumumkan pengunduran diri setelah dewan transisi kepresidenan dibentuk.

Geng-geng di Haiti telah lama menentang Henry dengan alasan dia tidak dipilih oleh rakyat. Henry juga disalahkan oleh para geng karena memperparah kemiskinan. Tetapi, kelompok-kelompok bersenjata sendiri telah dituduh mencoba merebut kekuasaan untuk diri mereka sendiri atau politisi Haiti yang tidak dikenal.

Dilansir Reuters, para pemimpin geng yang sejak lama berusaha menggulingkan Henry telah memperingatkan soal pertempuran untuk Haiti. Mereka juga mengancam politisi yang bergabung dengan dewan transisi.

3. Empat gardu induk di Haiti hancur

Pada Senin, perusahaan listrik Haiti mengumumkan bahwa empat gardu induk di ibu kota dan di tempat lain hancur serta tidak berfungsi sama sekali. Hal itu mengakibatkan sebagian besar wilayah Port-au- Prince tidak mendapat aliran listrik termasuk di kawasan Cite Soleil, komunitas Croix-des--Bouquets, dan rumah sakit.

Perusahaan mengatakan, para penjahat juga menyita dokumen penting, kabel, inverter, baterai dan barang-barang lainnya. Sebelumnya, ibu kota telah lumpuh karena serangan yang terjadi pekan lalu, termasuk kebakaran di penjara utama yang telah dikosongkan beberapa hari sebelumnya.

Dalam upaya mengekang kekerasan yang terus berlangsung, pemerintah Haiti mengumumkan pada Minggu bahwa mereka telah memeperpanjang jam malam hingga 20 Maret.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team