ilustrasi tengkorak (pexels.com/Mitja Juraja)
Keberadaan altar Santa Muerte tidak hanya berdampak pada geng narkoba, tetapi juga memengaruhi petugas kepolisian yang bertugas di wilayah tersebut. Beberapa polisi mengaku mengalami gangguan fisik setelah melakukan penggerebekan di lokasi dengan altar Santa Muerte.
“Setelah operasi, beberapa polisi melaporkan sakit kepala, pusing, dan merasa mual,” kata Santamaria.
Meski demikian, ia sendiri tidak percaya pada kekuatan yang dikaitkan dengan Santa Muerte.
Di sisi lain, penggunaan simbol Santa Muerte di masyarakat juga menimbulkan kontroversi. Meski Gereja Katolik menentang praktik ini, banyak warga Ekuador tetap menjual dan membeli patung serta simbol Santa Muerte di pasar tradisional maupun secara daring. Beberapa pihak khawatir bahwa kepemilikan barang-barang ini dapat menyebabkan kriminalisasi yang tidak adil.
“Orang-orang sudah sering dikriminalisasi karena ras dan kemiskinan mereka. Sekarang, mereka juga bisa dikriminalisasi karena kepercayaan populer,” ujar peneliti sosial Ekuador, Cristina Burneo.
Meski demikian, kepolisian Ekuador menyatakan bahwa memiliki patung Santa Muerte bukanlah tindakan ilegal, kecuali jika ditemukan bukti bahwa patung tersebut digunakan untuk menyembunyikan narkoba atau senjata.
“Di Ekuador, ada kebebasan beragama, dan memiliki patung Santa Muerte bukan kejahatan,” kata Santamaria.