Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berharap, produsen vaksin bisa mengabaikan hak kekayaan intelektual, sehingga perusahaan lain bisa memproduksi vaksin sesuai dengan komposisi yang telah diberi izin edar darurat.
Pernyataan itu disampaikan Guterres ketika Badan Perdagangan Dunia (WTO) berdiskusi dengan sejumlah negara produsen vaksin. WTO berharap hak paten tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan pasokan vaksin, terkhusus di negara-negara berkembang.
"Sekretaris Jenderal sering menyerukan transfer teknologi dan berbagi pengetahuan dan lisensi sukarela atau berbagi lisensi," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, dikutip dari Reuters, Kamis (6/5/2021).