Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Georgia (unsplash.com/@zurabi)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvili, pada Minggu (12/3/2023), mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang dianggap mencampuri urusan negaranya. Terutama soal demonstrasi besar di Tbilisi. 

Pekan lalu, Georgia dilanda demonstrasi menyusul rancangan undang-undang (RUU) terkait pelabelan media dan lembaga swadaya masyarakat sebagai agen asing. Demonstrasi berakhir setelah parlemen menolaknya dan memutuskan mencabut proposal tersebut. 

1. Garibashvili menyebut Zelenskyy inginkan kudeta di Georgia

Garibashvili mengatakan menentang tindakan Zelenskyy yang membela demonstran di Tbilisi. Ia pun menuduh Zelenskyy berniat memulai revolusi di negaranya.

"Seseorang yang berperang punya waktu untuk merespons demonstrasi di Tbilisi yang dilakukan ribuan orang, merupakan bukti bahwa ia ikut campur dan menginginkan sesuatu terjadi, termasuk perubahan pemerintahan di sini," tutur Garibashvili, dilansir Agenda.

"Saya berharap perang segera berakhir dan perdamaian akan segera terwujud.  Anda harus memilikirkan negaramu sendiri," tambahnya. 

Ia pun mengungkapkan kesediaan Georgia untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina di tengah peperangan. 

2. Georgia tidak akan membukan front perang kedua

Editorial Team

Tonton lebih seru di