Jakarta, IDN Times - Pemerintah Georgia pada Selasa (13/9/2022), merencanakan referendum untuk menentukan persetujuan masyarakat terkait pembukaan perang melawan Rusia. Hal itu dilakukan untuk mengambil kembali wilayah Abkhazia dan Ossetia Selatan yang direbut 14 tahun lalu.
Pada Mei lalu, Presiden Ossetia Selatan, Alan Gagloev resmi menunda proses referendum untuk gabung dengan Rusia. Keputusan itu dilatarbelakangi kemungkinan tidak diakuinya referendum di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina.
Keinginan Ossetia Selatan bergabung dengan Rusia mendapat penolakan keras dari Georgia. Alhasil, negara Kaukasus itu berupaya mempercepat proses penggabungan dengan Uni Eropa, meski akhirnya belum masuk sebagai calon kandidat.