Ilustrasi mengobati kista dengan injeksi (pexels.com/cottonbro)
Virus Marburg pertama kali terdeteksi di kota Marburg, Jerman pada 1967. Virus yang mirip dengan Ebola ini memiliki risiko kematian yang sangat tinggi, yaitu hingga 88 persen. Gejala yang ditimbulkan akibat terinfeksi adalah mengalami demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, muntah darah, dan pendarahan.
Saat ini, belum ada vaksin atau perawatan yang disetujui dalam penanganan pasien virus Marburg. Namun, WHO menerangkan peluang untuk sembuh dari penyakit ini dapat ditingkatkan dengan perawatan rehidrasi oral atau intravena dan pengobatan gejala tertentu.
Ghana merupakan negara kedua di Afrika Barat yang melaporkan kasus virus Marburg. Pada tahun lalu, ada satu kasus yang dikonfirmasi di Guinea dan pasien juga meninggal karena virus itu. Wabah itu berakhir dengan cepat, lima minggu setelah kasus terkonfirmasi.
Di bagian lain di Afrika, wabah sebelumnya telah dilaporkan di Uganda, Kenya, Angola, Afrika Selatan, dan Republik Demokratik Kongo. Penyebaran virus di Angola terjadi pada 2005 dan merupakan yang paling mematikan karena menyebabkan lebih dari 200 orang tewas.