Fitur canggih milik Google Maps yang memperlihatkan kondisi terkini lalu lintas itu selama ini dikenal melaporkan lokasi dan informasi kecepatan kendaraan dari aplikasi ponsel tanpa mengetahui siapa pemilik ponsel. Maka dari itu, fitur itu dapat mengetahui kondisi kepadatan lalu lintas di area tertentu.
Akan tetapi, data dari fitur Google Maps tersebut juga harus dikombinasikan dengan beberapa sumber terpercaya lainnya. Pada kasus kemacetan yang terjadi di luar Ukraina lalu yang ditunjukkan lewat penginderaan jauh diketahui sebagai warga sipil, dan bukan tentara yang menggunakan ponsel.
Dikutip The Verge, lokasi yang didapat oleh layanan pemetaan itu seringkali menunjukkan informasi yang tak terduga. Pada 2017 lalu, aplikasi pelacak fitness Strava juga tak sengaja merilis peta aktivitas pengguna yang menunjukkan lokasi pangkalan militer AS, termasuk tentara yang tengah berlari.
Fitur geolocation milik Snapchat diketahui juga pernah mendapatkan gambar dan video dari garis depan peperangan di Irak. Ada maupun tidak adanya data lokasi, informasi yang dikirimkan dalam medan perang melalui sosial media telah menjadi alat vital yang dipergunakan oleh investigator, jurnalis dan lainnya secara gratis.