Jakarta, IDN Times - Organisasi Greenpeace mengucapkan terima kasih atas dukungan para pecinta drama dan boyband dari Korea Selatan atau yang kerap disebut KPopers terhadap isu pembakaran hutan di Papua. Hal itu lantaran dukungan dari mereka, tagar #SavePapua sempat menjadi trending di media sosial. Publik pun menjadi lebih sadar telah terjadi pembakaran hutan adat di Papua yang luasnya setara dengan ibu kota Seoul, Korea Selatan.
Kepala Kampanye Hutan Global Greenpeace Asia Tenggara, Kiki Taufik, menilai fenomena ini tergolong unik. Sebab, KPopers yang mayoritas terdiri dari Gen Z dan sempat dinilai apatis terhadap isu sosial, justru menunjukkan perhatian yang besar mengenai pembabatan hutan di Papua.
"Kami berterima kasih kepada fans KPop ini karena kekuatan KPop ini tidak bisa diremehkan. Di Amerika Serikat saja, mereka terbukti berhasil membajak kampanye Presiden Donald Trump. Artinya, kalau bisa menggerakan mereka untuk membantu penyelamatan hutan dan lingkungan di Indonesia, ini merupakan kekuatan yang sangat bagus," ungkap Kiki ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada Minggu, 15 November 2020.
Ia mengatakan kini Greenpeace tengah memikirkan bagaimana kelanjutan dari kampanye untuk menyelamatkan hutan di Papua. Kiki juga menambahkan semoga anak-anak muda dan Gen Z bisa terus menyuarakan agar perlindungan alam di Tanah Air kepada pemerintah.
"Kan isunya sudah naik dan publik sudah aware. Makanya, kini yang jadi pertanyaan apa yang bisa dilakukan untuk menjaga agar hutan di Papua tetap lestari, karena mereka hidup dari sana," tutur dia lagi.
Apa strategi Greenpeace untuk tetap menggandeng KPopers supaya isu kelestarian alam di Papua tetap menjadi perhatian?