Selain perkara anggaran, para pendukung penutupan Guantanamo menilai faktor yang jauh lebih penting adalah soal hak asasi manusia. Mark Fallon, penulis buku tentang teknik penyiksaan tahanan oleh CIA, Pentagon dan pemerintah Amerika Serikat, berkata kepada The Guardian bahwa "secara global [Guantanamo] melambangkan ketidakadilan, kekerasan dan penyiksaan".
Mantan menteri pertahanan Amerika Serikat di era Bush, Donald Rumsfeld, mendeskripsikan tahanan di Guantanamo sebagai "terburuk dari yang terburuk". Maka, menurut Rumsfeld, mereka harus diperlakukan berbeda, termasuk berhak menerima siksaan.
Sementara itu, Human Rights First mempublikasikan data yang menunjukkan para tahanan tidak perlu ditempatkan di Guantanamo. Mereka mencatat dalam kurun waktu 16 tahun, ada 780 tahanan yang dikurung di Guantanamo dengan rincian sebagai berikut:
1. Lebih dari 500 tahanan ditransfer keluar oleh Bush;
2. Obama memindahkan 197 tahanan keluar;
3. Lima tahanan mendapat status boleh dipindahkan ke penjara lain;
4. 23 tahanan dipenjara seumur hidup (tapi layak mendapatkan peninjauan kembali);
5. 10 tahanan sudah atau sedang menjalani proses pengadilan militer;
6. Tiga tahanan menunggu putusan komisi militer
Mayoritas tahanan tidak pernah menjalani proses peradilan dan menjadi korban penyiksaan. Seperti yang disebutkan Trump, teknik interogasi paling populer di Guantanamo adalah waterboarding. Tahanan digantung terbalik, sehelai kain dimasukkan ke dalam mulutnya, lalu disiram air terus-menerus.
Bahkan, hukum di Amerika Serikat menyatakan teknik ini ilegal. Kemudian, tak sedikit yang dikurung dalam batas waktu yang tidak ditentukan. Amnesty International juga mempertanyakan legitimasi komisi militer karena "tak memenuhi standar pengadilan yang adil".
Sejumlah aktivis HAM Amerika Serikat pun buka suara terkait nasib Guantanamo di tangan Trump. "Kami mengecam keras keputusan Presiden Trump untuk tetap membuka kamp detensi Teluk Guantanamo," kata Homver Venters dari organisasi Physicians for Human Rights.
"Fasilitas itu jadi simbol ketidakadilan dan penyiksaan Amerika Serikat yang terkenal di seluruh dunia. Ini merepresentasikan rezim tak patuh hukum, tak bermoral dan buruk terkait penahanan tak terbatas dan harus segera dihapus,"tambahnya.