Dikutip BBC, menurut keterangan dari salah satu korban selamat bernama Antonina Vale mengatakan, "Korban berjumlah 36 perempuan yang berusia antara 12-52 tahun ketika kejadian berlangsung. Terdapat kasus pembunuhan massal dan banyak perempuan yang diperkosa. Ini adalah rasa sakit yang tersimpan di dalam hati kami."
Wilayah Rubinal yang terletak di bagian utara Guatemala City diketahui menjadi yang paling terdampak peperangan. Bahkan, di lokasi desa itu terdapat pemakaman massal korban perang yang mencapai 3.000 jiwa.
Dilansir dari The Guardian, salah satu korban selamat bernama Pedrina Lopez mengaku bahwa dirinya saat itu masih berusia 12 tahun dan diperkosa di Rabinal. "Apa yang terjadi ini tidak akan pernah lepas dari kita. Tubuh saya tidak pernah pergi dari semua yang telah terjadi."
Lopez juga meminta paramiliter untuk mengembalikan jasad orangtuanya yang dibawa secara paksa dan menghilang entah ke mana. Para korban selamat lainnya juga mengaku menyaksikan pembunuhan massal keluarganya, termasuk anak-anak.