ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)
Melansir dari CNN, kasus ini berawal dari penembakan terhadap Howell pada 28 Juli 1999, sekitar pukul 21:30, ketika mobil milik Howell berusaha dicuri. Dalam kejadian itu ada saksi mata adik Howell dan putrinya, yang mendengar suara tembakan dua kali. Adik Howell mengatakan pelaku penembakan mengenakan celana jeans, kaus putih, topi hitam, dan bandana merah untuk menutupi wajahnya.
Dari keterangan itu polisi melakukan penyelidikan dan menahan Jones pada 31 Juli, sehari setelah menemukan senjata pembunuhan yang dibungkus dengan bandana merah di dalam rumahnya. Dalam kasus ini Jones diadili bersama rekannya, Christopher Jordan, yang dijatuhi 30 tahun hukuman penjara setelah mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat pertama dan perampokan, dia telah bebas pada 2014.
Dalam keterangan mengenai keberadaan Jones saat kejadian penembakan ada alibi berbeda yang disampaikan keluarga Jones mengatakan dia ada di rumah pada malam pembunuhan, tapi penyelidikan menemukan alibi itu tidak benar. Jones dalam keterangannya mengatakan dia tidak berada di rumah saat penembakan terjadi.
Dari kasus ini telah terjadi perdebatan mengenai hasil tes DNA pada bandana merah yang menunjukkan komponen utama dari profil DNA cocok dengan Jones dan mengecualikan Jordan. Terkait tes itu tim pembela Jones mengatakan hasi tes DNA terbatas dan DNA milik Jordan tidak dapat diabaikan.
Selain itu hukuman terhadap Jones juga menimbulkan perselisihan karena dalam persidangan tidak diperlihatkan foto Jones, yang diambil beberapa hari sebelum pembunuhan Howell, menurut petisi foto Jones tidak cocok dengan deskripsi saksi mengenai penembak.
Rekan Jones, Jordan dalam kesasiksaanya mengatakan Jones yang melakukan penembakan terhadap Howell. Jones telah membantah bersalah, dia mengatakan senjata pembunuhan yang dibungkus bandana merah yang ditemukan di rumahnya diletakan oleh pembunuh aslinya, yaitu Jordan yang merupakan temannya.