Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gunung meletus (pexels.com/Carlos)

Intinya sih...

  • Gunung Sundhnukur menyemburkan lava, tanpa ancaman terhadap infrastruktur sekitarnya.

  • Evakuasi warga dari resort Blue Lagoon dan kota nelayan Grindavik dilakukan sebagai langkah keamanan.

  • Sistem vulkanik Reykjanes aktif kembali sejak 2021, dengan dua belas letusan tercatat hingga Juli 2025.

Jakarta, IDN Times - Gunung api di barat daya Islandia kembali meletus, pada Rabu (16/7/2025). Peristiwa ini merupakan letusan ke-12 sejak sistem vulkanik di Semenanjung Reykjanes aktif kembali pada 2021.

Letusan terbaru terjadi tak jauh dari ibu kota Reykjavik, menambah deretan aktivitas vulkanik yang berlangsung sering dalam empat tahun terakhir.

1. Gunung Sundhnukur menyemburkan lava

Gunung Sundhnukur di kawasan Reykjanes mulai menyemburkan asap dan lava berwarna kuning serta oranye terang. Rekaman langsung media memperlihatkan lava mengalir di antara retakan panjang di permukaan bumi.

“Letusan dimulai dari celah sepanjang antara 700 hingga 1.000 meter, dengan aliran lava bergerak ke arah tenggara dan tidak mengancam infrastruktur penting," menurut keterangan resmi dari Icelandic Meteorological Office, dilansir The Independent.

Seorang pejabat menambahkan bahwa letusan kali ini skalanya relatif kecil berdasarkan data deformasi tanah dan pengukuran GPS. Tidak terjadi hujan abu besar ataupun gangguan penerbangan di bandar udara internasional Reykjavik, berbeda dengan letusan Eyjafjallajökull tahun 2010.

2. Evakuasi warga dari resort Blue Lagoon

Pihak berwenang segera mengevakuasi penduduk dan tamu dari resort Blue Lagoon serta kota nelayan Grindavik yang berlokasi di dekat lokasi letusan. Sebagian besar penduduk Grindavik telah mengungsi sejak 2023 akibat risiko berulang dari letusan dan gempa bumi.

“Letusan ini tidak membahayakan jiwa maupun infrastruktur, namun evakuasi tetap dilakukan sebagai langkah keamanan,” kata juru bicara Islandic Red Cross, Gli Olsson, dilansir The New York Times.

Hingga Rabu sore (16/7/2025), otoritas setempat memastikan tidak ditemukan adanya korban jiwa ataupun kerusakan fasilitas vital.

3. Sistem vulkanik Reykjanes mulai aktif lagi sejak 2021

Sistem vulkanik Reykjanes mulai aktif kembali pada 2021 setelah tidak aktif selama berabad-abad. Sejak itu, sudah dua belas letusan tercatat hingga 16 Juli 2025. Puluhan aktivitas tektonik mendahului setiap letusan besar, termasuk gelombang gempa yang terpantau sepanjang malam menjelang letusan terakhir.

“Ahli memperkirakan aktivitas vulkanik dapat terus berlangsung selama dekade bahkan berabad-abad mendatang mengingat sifat geologi kawasan ini," menurut otoritas meteorologi, dikutip Global Banking and Financial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team