Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Guyana (pexels.com/aboodi)

Jakarta, IDN Times - Jaksa Agung Guyana Anil Nandlall, pada Kamis (11/1/2024), menegaskan tidak akan menerima tawaran pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di negaranya. Ia meyakinkan tidak ada permintaan formal soal pendirian pangkalan militer itu.  

Hubungan Venezuela-Guyana terus menegang dalam beberapa pekan terakhir usai kedatangan kapal perang Inggris, HMS Trent di Guyana. Caracas pun langsung menginstruksikan latihan militer besar-besaran dan mengklaim Goergetown tidak memenuhi janjinya. 

1. Klarifikasi untuk meredam tensi Venezuela-Guyana

Nandlall dan Wakil Presiden Bharrat Jagdeo mengatakan, klarifikasi dilontarkan untuk meredam tensi dengan Venezuela soal sengketa wilayah Esequibo. 

"Kami tidak pernah didekati atau pun mendekati AS soal pendirian pangkalan militer di teritori Guyana," terang Jagdeo, dikutip Associated Press

Sementara, Nandlall mengatakan bahwa Presiden Venezuela Nicolas Maduro tetap percaya, Guyana bersedia memberikan wilayahnya untuk dijadikan lokasi pangkalan militer AS di Laut Karibia. 

"Presiden Ali sudah mengungkapkan bahwa ini tidak akan terjadi. Namun, kami hanya mendorong kerja sama dengan sekutu-sekutu kami untuk meningkatkan kapabilitas pertahanan integritas teritorial dan kedaulatan kami," ungkapnya. 

2. Guyana minta bantuan AS untuk memodernisasi militernya

Editorial Team

Tonton lebih seru di