Ilustrasi rudal nuklir (pixabay.com/M)
FBI mengatakan peretas itu, pada bulan ini, menggunakan protokol privasi Railgun untuk mencuci Ethereum yang dicuri senilai lebih dari 60 juta dolar AS(sekitar Rp897 miliar). Kemudian sisanya dikirim ke beberapa layanan aset virtual dan dikonversi menjadi Bitcoin, dilansir Reuters.
Melansir Al Jazeera, pada Juli, Harmony mengumumkan bahwa sejumlah hacker telah mencuri koin kripto senilai 100 juta dolar AS dari Horizon Bridge, yaitu jembatan blockchain yang digunakan untuk memindahkan mata uang kripto di antara jaringan blockchain yang berbeda.
Sebelumnya, FBI mengimbau soal bahaya malware Trader Traitor, yang digunakan peretas untuk mencuri aset. Kemudian dalam pernyataan terbaru, FBI mengatakan telah bekerja sama dengan beberapa penyedia layanan aset virtual untuk membekukan sebagian dana yang telah dicuri hacker Korut.
FBI akan terus bekerja untuk mengidentifikasi dan mengganggu upaya pihak yang berusaha mencuri dan mencuci mata uang kripto, termasuk mereka yang menggunakan aset itu untuk program rudal dan senjata nuklir Korut.
"FBI akan terus mengungkap dan memerangi penggunaan aktivitas terlarang oleh DPRK - termasuk kejahatan dunia maya dan pencurian mata uang virtual, untuk menghasilkan pendapatan bagi rezim," kata FBI.