Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hacker melakukan serangan siber (pexels.com/Sora Shimazaki)

Jakarta, IDN Times - Polisi Korea Selatan melaporkan bahwa peretas dari Korea Utara telah melakukan serangan siber selama beberapa bulan terakhir. Target peretasan adalah latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Pasukan Seoul-Washington akan memulai latihan musim panas Ulchi Freedom Guardian selama 11 hari mulai Senin (21/8/2023), untuk meningkatkan kemampuan mereka menghadapi ancaman nuklir dan misil Korea Utara.

Namun Pyongyang keberatan dengan latihan tersebut, dengan menyebutnya sebagai persiapan kedua negara untuk melakukan invasi.

1. Tidak ada informasi terkait militer yang berhasil dibobol

Melansir Reuters, polisi mengatakan bahwa para peretas diyakini terkait dengan kelompok Korea Utara yang biasa disebut Kimsuky oleh para peneliti.

Kelompok itu melakukan peretasan melalui email ke kontraktor Korea Selatan yang bekerja di pusat simulasi latihan perang gabungan Korea Selatan-AS.

Namun polisi memastikan bahwa tidak ada informasi terkait militer yang berhasil dibobol.

"Dipastikan bahwa informasi terkait militer tidak dicuri," kata Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu pada Minggu (20/8/2023).

Adapun Korea Utara telah membantah terlibat dalam serangan siber.

2. Serangan siber sama dengan peretasan pada 2014

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di