Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis (kiri), dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan). (Twitter.com/ekathimerini)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, membahas perkenmbangan di Afghanistan melalui sambungan telepon pada hari Jumat, karena kedua negara khawatir mengenai masuknya para pengungsi yang melarikan diri dari Afghanistan.
Erdogan mengatakan gelombang migrasi baru akan menjadi tak terelakkan jika tindakan yang diperlukan tidak diambil untuk membantu Afghanistan dan negara-negara tetangga, seperti Iran.
Akan tetapi, para migran Afghanistan akan pergi sebelum mencoba mencapai Turki dan Eropa. Dia juga mengatakan bahwa Turki sedang membahas masalah migran Afghanistan degan Iran.
Pada hari Kamis, 19 Agustus 2021, lalu Erdogan meminta negara-negara Eropa untuk memikul tanggung jawab atas orang-orang yang melarikan diri dari Taliban, memperingatkan bahwa Turki tidak akan menjadi gudang pengungsi Eropa.
Pernyataannya itu muncul menyusul peningkatan orang Afghanistan yang memasuki Turki dari Iran dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam beberapa bulan terakhir, Yunani telah memperketat kebijakan migrasinya dengan memagari kamp-kamp migrannya serta meluncurkan tender di seluruh Uni Eropa untuk membangun dua fasilitas tipe tertutup di Pulau Salos dan Lesbos, dekat dengan Turki.