Ilustrasi ruang sidang parlemen. (Unsplash.com/Gerda)
Melansir France 24, pemungutan suara dalam RUU tersebut berlangsung dengan perdebatan sengit. Politisi dari aliansi sayap kiri Nupes, blok oposisi terbesar mengkritik pemerintah karena tindakan yang ingin mereka lakukan dianggap masih belum cukup.
Dalam debat dua minggu pertama, parlemen yang baru terpilih sering kali berlangsung buruk. Bahkan, seorang anggota parlemen menyebut kericuhan itu seperti di suasana pertandingan sepak bola.
Saat ini, di tidak ada koalisi mayoritas kursi di parlemen, sehingga membuat pemungutan suara di parlemen menjadi terhambat. Kebuntuan pertama di parlemen terjadi pada 12 juli, setelah partai-partai oposisi menolak proposal untuk memberikan wewenang kepada pemerintah agar dapat menerapkan kebijakan kepada pelancong untuk menunjukkan bukti vaksinasi virus corona.
Meski RUU mengenai biaya hidup disetujui oleh mayoritas anggota majelis rendah, analis memperkirakan bahwa pembahasan RUU lainnya seperti tentang reformasi pensiun, akan jauh lebih sulit untuk disahkan. Pada Jumat sore, parlemen melakukan pembahasan mengenai RUU keuangan, yang mencakup diskon bahan bakar.