Pengunjuk rasa membawa poster saat protes atas RUU Perubahan Kewarganegaraan di Ahmedabad, India, pada ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave
Akibat dari keberanian mereka, netizen pun memberikan pujian. "Sangat berani sekali mereka untuk bicara melawan para pemimpin agama (yang berharap mereka mendekam di rumah dan tak buka suara). Bagus!" tulis seorang netizen.
"Mereka yang mempertanyakan hijab adalah tekanan untuk perempuan dan ingin membebaskan mereka, tolong lihat betapa berani dan bebasnya para perempuan berhijab ini, berjuang untuk konstitusi India, melindungi seorang laki-laki, jika kalian punya keberanian, datang dan bela mahasiswa-mahasiwa ini," tulis yang lain.
Protes menolak UU Kewarganegaraan sendiri telah menewaskan enam orang per Minggu (15/12). Dalam UU baru itu, pemerintah bisa memberikan paspor India kepada kelompok minoritas beragama yang dianggap jadi korban persekusi di negara tetangga, kecuali Islam.
Dilansir India Today, ada tiga negara yang masuk dalam daftar yaitu Pakistan, Bangladesh, dan Afganistan. UU itu juga berbasis kepada agama yang menetapkan penganut Hindu, Buddha, Sikh, Jain, Parsi, dan Kristen, sebagai orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk dilindungi.