Istanbul tidak pernah kehabisan kisah. Ada banyak sejarah yang telah terjadi di sana. Salah satu kota metropolitan terbesar di dunia ini terus mencetak sejarah dengan berbagai kejadian-kejadian penting di dalamnya.
Dikutip dari situs esniklopedia Islam, Eslam, Banyak bangunan penting di Istanbul yang menjadi saksi bisu berbagai tragedi penting, baik yang membahagiakan maupun yang menyedihkan. Salah satunya adalah Hagia Sophia, sebuah bangunan yang menjadi simbol kejayaan masa Byzantium berabad-abad silam.
Hagia Sophia dibangun sebagai sebuah gereja basilika pada tahun 360 masehi dan terbakar pada tahun 404 masehi saat terjadi pemberontakan di Istanbul yang kala itu masih bernama Konstantinopel. Pada masa pemerintahan Theodosius II Hagia Sophia kembali dibuka.
Orang-orang kristen ortodoks Yunani pun menjadikan Hagia Sophia sebagai tempat ibadah mereka sampai akhirnya Konstantinopel dikuasai Roma tahun 1204-1261. Relief-relief suci kaum ortodoks Yunani pun dipindahkan dan berganti dengan patung-patung keagamaan kristen katolik Roma. Sampai berakhirnya kekuasaan bangsa katolik Roma, Hagia Sophia menjadi gereja terbesar di dunia.
Perebutan tahta dan keinginan untuk menguasai suatu wilayah tampaknya tidak hanya terjadi sekarang, melainkan sejak zaman dahulu. Letaknya yang strategis yang berada di dua benua, Asia dan Eropa serta dikelilingi tiga lautan sekaligus yaitu Selat Bosphorus, Laut Marmara dan Selat Tanduk Emas menjadikan banyak orang memiliki hasrat yang kuat untuk menaklukkan Konstantinopel.
Konstantinopel yang digadang-gadang memiliki benteng kokoh tak tembus serangan musuh akhirnya ditaklukkan oleh Sultan Al Fatih atau yang lebih dikenal dengan Sultan Mehmet II dari bangsa Osmani pada 29 Mei 1453. Sejak saat itu pula Hagia Sophia menjadi milik Osmani.
Sultan Mehmet II kemudian menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk mengubah Hagia Sophia menjadi sebuah masjid. Namun, dia tetap menghargai apa yang telah dibangun bangsa terdahulu. Patung Bunda Maria dan patung-patung lainnya tidak serta merta dihancurkan, melainkan dibiarkan begitu saja.