Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Korban (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - 17 orang misionaris, yang terdiri dari 16 warga Amerika Serikat dan satu warga Kanada telah diculik di Haiti pada hari Sabtu (16/10/2021). Penculikan dilakukan saat rombongan ini kembali dari kunjungan ke panti asuhan yang berada di luar ibu kota Port-au-Prince.

Para pejabat setempat meyakini geng 400 Mawozo merupakan pelaku penculikan ini. Kelompok tersebut telah melakukan berbagai penculikan di Haiti. Haiti merupakan salah satu tingkat penculikan tertinggi di dunia.

1. Mereka diculik setelah meninggalkan daerah yang dikuasai geng

Melansir dari BBC, mereka yang diculik terdiri dari lima pria, tujuh wanita, dan lima anak-anak. Christian Aid Ministries, kelompok bantuan yang mensponsori perjalanan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu menyampaikan telah "berdoa bagi mereka yang disandera, para penculik, dan keluarga, teman, dan gereja dari mereka yang terkena dampak".

Christian Aid Ministries adalah sebuah kelompok dari Ohio, Amerika Serikat (AS) yang memberikan dukungan untuk warga Haiti, yang sebagian besar melalui sumbangan dan menyediakan tempat tinggal, makanan dan pakaian untuk anak-anak dan membantu anak-anak mendapatkan akses pendidikan.

Inspektur polisi Haiti Frantz Champagne meyakini geng 400 Mawozo berada di balik penculikan para misionaris ini. Kelompok misionaris ditangkap tak lama setelah meninggalkan kota Croix-des-Bouquets, sebuah daerah yang dikuasai oleh geng yang ditinggalkan banyak penduduknya karena kekerasan.

Salah satu korban dilaporkan telah mengunggah pesan Whatsapp yang meminta bantuan. "Tolong doakan kami!! Kami disandera, mereka menculik sopir kami. Berdoa, berdoa. Kami tidak tahu ke mana mereka membawa kami," bunyi pesan tersebut.

2. Anggota Kongres AS meminta pembebasan dilakukan tanpa membayar tebusan

Editorial Team

Tonton lebih seru di