Maraknya penculikan menjadi masalah besar bagi di Haiti dan semakin memburuk dalam beberapa bulan belakangan ini. Hal ini disebabkan semakin memburuknya perekonomian Haiti dan permasalahan politik yang tak kunjung usai.
Setelah dilanda ketidakstabilan politik dan ekonomi, Haiti juga dihantam kasus pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli lalu. Tak berhenti di situ saja, negara Karibia itu juga dilanda gempa bumi berkekuatan 7.2 skala richter yang terjadi pada Agustus lalu.
Sejak Oktober lalu, pemimpin geng kriminal G9 telah memblokir pasokan bahan bakar minyak lantaran menolak Perdana Menteri Ariel Henry. Akibatnya, Haiti mengalami krisis bahan bakar dalam beberapa bulan terakhir.
Bahkan, Pemerintah dan Kepolisian Haiti kewalahan dalam menghadapi geng kriminal yang memiliki kekuatan besar dan tidak dapat menjamin keamanan warganya. Alhasil, Amerika Serikat dan Kanada sudah menyuruh warga negaranya untuk pergi dari Haiti di tengah semakin dalamnya krisis, dilaporkan dari laman Al Jazeera.
Dikabarkan dari CBC, pada Minggu, seorang pemimpin geng kriminal Ti Lapli memosting video di YouTube untuk memperingatkan warga agar tidak masuk ke komunitas Marissant. Hal itu lantaran area tersebut menjadi lokasi pertempuran antar geng kriminal.