Jakarta, IDN Times – Kelompok Hamas mengumumkan telah membebaskan seluruh 20 sandera Israel yang masih hidup di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Hamas juga mengatakan akan menyerahkan jenazah empat sandera lainnya kepada Palang Merah, Senin (13/10/2025).
Pembebasan ini menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pekan ini, difasilitasi oleh Amerika Serikat dan Mesir.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, pemerintah Israel juga telah memulai proses pembebasan sekitar 2.000 tahanan dan warga Palestina yang sebelumnya ditahan di berbagai penjara.
Sebanyak 154 orang di antaranya dikirim ke Mesir dan diasingkan, menurut laporan media setempat.
Banyak dari tahanan tersebut telah ditahan bertahun-tahun tanpa proses pengadilan, dan pembebasan ini disambut dengan perayaan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Dalam pidatonya di depan anggota Knesset (Parlemen Israel), Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut gencatan senjata Gaza sebagai fajar bersejarah bagi Timur Tengah.
“Ini adalah awal dari era baru — di mana rakyat Israel dan Palestina akhirnya bisa berharap untuk hidup berdampingan dalam damai,” ujar Trump dalam pidatonya di Yerusalem, dikutip dari Al Jazeera.
Trump juga mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin Arab dan negara-negara Muslim yang berperan besar dalam menekan Hamas agar membebaskan para sandera.
Usai kunjungannya ke Israel, Trump berangkat menuju Mesir untuk memimpin KTT internasional di Sharm el-Sheikh, bersama Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Pertemuan tersebut akan membahas implementasi tahap kedua dari rencana perdamaian AS, termasuk pembentukan pemerintahan baru di Gaza dan penarikan bertahap pasukan Israel.