Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
protes solidaritas terhadap Palestina (unsplash.com/Iason Raissis)

Jakarta, IDN Times - Kelompok Palestina Hamas, pada Sabtu (1/2/2025), mengecam pernyataan berulang Amerika Serikat (AS) mengenai pemindahan warga Palestina dari Gaza.  

Dalam sebuah pernyataan, pemimpin senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menyebut rencana pemindahan itu sebagai hal yang tidak masuk akal dan tak berarti. Ia mengatakan bahwa apa yang gagal dicapai oleh pendudukan Israel melalui kekerasan tidak akan berhasil melalui manuver politik.

"Pernyataan berulang dari AS tentang pemindahan warga Palestina dari Jalur Gaza dengan dalih rekonstruksi menunjukkan keterlibatan yang terus-menerus dalam kejahatan tersebut," ujar Abu Zuhri, dikutip dari Anadolu.

Pemimpin Hamas itu menilai upaya AS yang terus mendorong pemindahan warga Palestina dari Gaza justru dapat memicu kekacauan dan ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut.

1. Trump yakin Mesir dan Yordania bersedia tampung warga Gaza

Pada Jumat (31/1/2025), Presiden AS, Donald Trump, kembali mengungkapkan keyakinannya bahwa Mesir dan Yordania akan bersedia menampung warga dari Jalur Gaza.

"Saya mendengar seseorang mengatakan mereka tidak akan melakukannya, tapi saya pikir mereka akan melakukannya. Saya yakin mereka akan melakukannya," kata Trump dari Ruang Oval.

Akhir pekan lalu, Trump menyarankan untuk “membersihkan” Gaza dan merelokasi warga Palestina ke Mesir dan Yordania. Ia mengatakan bahwa wilayah tersebut telah mengalami kehancuran parah setelah 15 bulan perang dengan Israel.

Namun, baik Mesir dan Yordania menolak ide relokasi tersebut. Keduanya sepakat bahwa warga Palestina di Gaza harus tetap berada di tanah mereka, dan gagasan semacam itu dapat merusak peluang perdamaian antara Israel dan Palestina.

2. Para menteri Arab tolak seruan Trump terkait pemindahan warga Palestina dari Gaza

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di