Hamas Tolak Perundingan Baru dengan Israel

Jakarta, IDN Times- Pejabat Hamas, Osama Hamdan, menolak perundingan baru dengan Israel. Pernyataan Hamdan mencuat ketika Israel ingin memperbarui perundingan gencatan senjata di Gaza.
Pada Sabtu (25/6/2024) Hamdan mengatakan, persyaratan penting untuk melakukan perundingan adalah Israel menarik diri dari Jalur Gaza dan menghentikan semua agresi.
“Kami tidak memerlukan negosiasi baru. Tidak ada jaminan bahwa mereka (Israel) akan menerima proposal baru untuk melakukan negosiasi. Jika tidak ada jaminan yang serius, ini berarti memberi Israel lebih banyak waktu untuk melanjutkan agresi,” katanya, dikutip Al Jazeera.
1. Israel ingin perbarui pembicaraan pembebasan tawanan
Awal bulan ini, Hamas menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan Qatar dan Mesir. Tetapi, Israel mengatakan proposal tersebut tidak memenuhi tuntutannya.
Pada Sabtu, pejabat Israel yang terlibat dalam perundingan menjelaskan, Tel Aviv bermaksud memperbarui pembicaraan mengenai kesepakatan pembebasan tawanan Gaza dalam beberapa hari mendatang setelah pertemuan dengan mediator di Paris.
Kemudian, Kepala Intelijen Israel David Barnea telah menyetujui kerangka kerja baru untuk negosiasi yang sempat terhenti dengan mediator. Tawaran baru ini dirancang oleh tim perunding Israel dan kemungkinan berisi tentang poin-poin ketidakpastian dalam diskusi sebelumnya.
Pejabat Kementerian Pertahanan Israel percaya, mesikpun negaranya menyetujui gencatan senjata sementara, Israel akan dapat kembali berperang jika diperlukan. Sementara, Hamas menegaskan bahwa mereka tidak bersedia menerima gencatan senjata sementara.