Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penjabat Presiden Korsel, Han Duck-soo (kanan). (commons.wikimedia.org/Bundesministerium für europäische und internationale Angelegenheiten)
Penjabat Presiden Korsel, Han Duck-soo (kanan). (commons.wikimedia.org/Bundesministerium für europäische und internationale Angelegenheiten)

Intinya sih...

  • Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan oleh Majelis Nasional Korsel karena penerapan darurat militer.
  • Pengganti sementara, Perdana Menteri Han Duck Soo, adalah seorang teknokrat berpengalaman dengan karir di berbagai posisi penting dalam pemerintahan selama lebih dari tiga dekade.
  • Han Duck Soo dikenal sebagai figur rasional dan moderat dengan keahlian ekonomi yang diakui, serta menghadapi tantangan menjaga stabilitas pemerintahan di tengah krisis politik, ancaman Korea Utara, dan masalah ekonomi domestik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Sorak-sorai warga Korea Selatan (Korsel) terdengar luas pada Sabtu (14/12/2024) setelah Majelis Nasional resmi memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol atas kasus penerapan darurat militer.

Dilansir Yonhap, usulan pemakzulan terhadap Yoon disahkan setelah seluruh 300 anggota Majelis memberikan suara. Sebanyak 204 suara mendukung dan 85 menolak, serta tiga abstain dan delapan suara tidak sah.

Setelah dimakzulkan, Perdana Menteri Han Duck Soo segera memulai tugasnya sebagai penganti presiden sementara. Ia mengadakan rapat Kabinet di kompleks pemerintahan di Seoul.

Lalu siapa sebenarnya Han Duck Soo, dan bagaimana sepak terjangnya? Berikut ulasannya.

1. Seorang teknokrat berpengalaman

Dilansir Reuters, Han Duck-soo adalah teknokrat dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di berbagai posisi penting dalam pemerintahan Korsel.

Ia telah bekerja di bawah lima presiden dari berbagai spektrum politik, baik konservatif maupun liberal. Hal ini menjadikannya figur yang dihormati lintas partai.

Karirnya tak bisa dipandang remeh. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Korsel untuk Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Menteri Keuangan dan Perdagangan, Duta Besar untuk Amerika Serikat, dan akhirnya perdana menteri.

2. Reputasi sebagai pemimpin rasional dan moderat

Penjabat Presiden Korsel, Han Duck-soo (kanan). (commons.wikimedia.org/Bundesministerium für europäische und internationale Angelegenheiten)

Han dikenal sebagai figur rasional dengan pendekatan moderat. Presiden Yoon memujinya sebagai “orang yang tepat untuk menjalankan urusan nasional” karena pengalaman dan keahliannya.

Han meraih gelar doktor ekonomi dari Harvard University. Keahlian ekonominya terlihat dari perannya dalam penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas AS-Korea Selatan (KORUS FTA), yang sangat berpengaruh bagi hubungan dagang kedua negara.

Sebagai duta besar Korsel untuk AS, Han memainkan peran penting dalam mendapatkan persetujuan Kongres AS untuk KORUS FTA pada 2011. Ia juga memiliki hubungan baik dengan Presiden AS saat ini, Joe Biden, yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden.

3. Tantangan sebagai Penjabat Presiden

Han kini menghadapi berbagai tantangan dalam peran barunya. Han berupaya menjaga stabilitas pemerintahan di tengah krisis politik terburuk Korsel dalam empat dekade.

Ia juga menghadapi ancaman Korea Utara yang memiliki senjata nuklir, serta menghadapi masalah ekonomi domestik.

"Sebagai pemimpin partai yang berkuasa, saya bersumpah untuk memperbaiki kesalahan dan melindungi Konstitusi dan demokrasi bersama-sama dengan rakyat," tuturnya, Sabtu, usai pemakzulan Yoon.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team