Hanya sehari di tampuk kepemimpinan dewan militer Sudan, Menteri Pertahanan Awad Ibn Auf memilih mundur. Dilansir oleh BBC, sang petinggi angkatan bersenjata tersebut tiba-tiba kembali muncul dalam sebuah siaran langsung televisi pada Jumat (12/4/2019) malam untuk mengumumkan hal tersebut.
"Untuk mengamankan ikatan antar perangkat keamanan, dan angkatan bersenjata khususnya, dari segala perselisihan, mari kita mulai jalan perubahan ini," ujarnya dalam pidato singkat. Meski menjadi otak dari kudeta, Ibn Auf dianggap oleh demonstran sebagai orang warisan rezim Omar al-Bashir, presiden yang digulingkan setelah berkuasa selama 30 tahun.
Sebagai gantinya, Letnan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan Abdelrahman diangkat menjadi kepala dewan yang baru. Militer sendiri disebut bakal berkuasa selama dua tahun mendatang, dengan tugas utama menyelenggarakan Pemilu demokratis. Selain itu, situasi darurat nasional berlaku selama tiga bulan ke depan. Konstitusi turut ditangguhkan.