Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi vaksin Sinovac

Jakarta, IDN Times – Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok Sinovac Biotech, CoronaVac, memenuhi ambang batas tingkat kemanjuran (efikasi) 50 persen yang ditetapkan oleh regulator kesehatan Brasil, Anvisa. Ambang batas 50 persen efikasi juga sesuai dengan ketetapan Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

Lembaga yang juga berperan sebagai pusat biomedis dalam menjalankan uji coba tahap akhir pada vaksin CoronaVac di Brasil itu, mengumumkan tingkat kemanjuran tersebut pada Rabu (23/12/2020), sebagaimana dilaporkan The Star, Kamis.

Media itu lebih lanjut mengatakan bahwa Sinovac sebelumnya telah meminta Brasil untuk menunda merilis data kemanjuran tersebut.

“Institut Butantan milik pemerintah negara bagian Sao Paulo mengatakan bahwa Sinovac telah meminta untuk menunda merilis data kemanjuran yang tepat untuk vaksin tersebut hingga 15 hari sementara perusahaan mengonsolidasikan data dari uji coba global,” jelasnya.

1. Penundaan rilis data kemanjuran

oglobo.globo.com

Sebelum merilis data kemanjuran pada 23 Desember, pemerintah Brasil semula berencana mengumumkan hasil uji klinis ke publik pada Selasa, 15 Desember 2020.

Kantor berita Reuters pada Selasa (15/12/2020) melaporkan, batalnya rilis tersebut disebabkan Gubernur Joao Doria ingin agar sampel vaksin yang lebih besar ikut dimasukkan ke dalam analisis dalam laporan tersebut. Sehingga, laporan mengenai hasil awal uji klinis bisa lebih lengkap atau bukan sekadar laporan awal, melainkan juga laporan definitif.

Itu berarti, analisis mengenai keampuhan atau efikasi vaksin CoronaVac akan ikut memasukkan sampel dari 151 relawan yang terinfeksi COVID-19.

2. Perselisihan soal transparansi data

Editorial Team

Tonton lebih seru di