Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wamenlu Arrmanatha Nasir bicara soal pengungsi Gaza di Afrika Selatan
Wamenlu Arrmanatha Nasir bicara soal pengungsi Gaza di Afrika Selatan. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Intinya sih...

  • Belum ada informasi resmi terkait pengiriman pengungsi Gaza

  • Indonesia hanya bergerak atas permintaan Pemerintah Palestina

  • Indonesia siap bantu jika ada permintaan resmi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia menegaskan belum menerima informasi resmi mengenai skema pemindahan warga Gaza ke negara-negara ketiga, termasuk Afrika Selatan, Bangladesh, dan bahkan ke Indonesia. Penjelasan itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir setelah muncul laporan, 153 warga Palestina diterbangkan ke Johannesburg melalui mekanisme yang diduga terkait upaya pemindahan paksa yang difasilitasi Israel.

Dalam kasus tersebut, kelompok bernama Al-Majd Europe dituduh aktivis Afrika Selatan sebagai pihak yang merekayasa evakuasi tanpa koordinasi dengan otoritas resmi, bahkan tanpa dokumen yang memadai bagi para pengungsi. Temuan tersebut menimbulkan pertanyaan global mengenai pola baru pemindahan paksa warga Gaza di tengah kondisi kemanusiaan yang memburuk.

Di Jakarta, pemerintah Indonesia menyatakan kewaspadaan terhadap pola perpindahan seperti itu dan menegaskan hanya akan mengambil langkah bila ada permintaan resmi dari Pemerintah Palestina serta persetujuan negara-negara kawasan. Hingga kini, belum ada komunikasi formal terkait permintaan penampungan pengungsi Gaza.

Arrmanatha menegaskan Indonesia tetap berkomitmen membantu rakyat Palestina, namun menolak bertindak di luar mekanisme resmi yang diakui secara internasional. Ia menekankan bahwa segala inisiatif nonpemerintah tidak dapat dijadikan dasar bagi keputusan negara.

1. Belum ada informasi resmi terkait pengiriman pengungsi Gaza

Arrmanatha menegaskan, pemerintah belum memperoleh penjelasan lengkap mengenai proses pemindahan warga Gaza yang terjadi belakangan ini.

“Ya kita kan sampai saat ini kan belum tahu bagaimana pengaturan ini semua. Jadi intinya bahwa sampai saat ini kita juga belum mendapat informasi yang lengkap mengenai izinnya mereka keluar dari Gaza,” seru Arrmanatha kepada awak media di Jakarta, Senin (17/11/2025).

Ia menambahkan, pemerintah Indonesia belum mengetahui bagaimana mekanisme para pengungsi itu akan masuk ke negara-negara tujuan. “Bagaimana nanti mereka akan masuknya. Nah tentunya kita sampai saat ini belum mendapat informasi secara resmi, detail mengenai orang-orang yang katanya ingin ke Afrika Selatan, ke beberapa negara,” lanjut dia.

Wamenlu menyebut bahwa sebelumnya juga beredar laporan tentang rombongan warga Gaza yang telah tiba di Bangladesh dan sejumlah negara lain.

“Sebelumnya juga kita dapat pernah dengar ada rombongan yang sudah ada di Bangladesh dan beberapa negara lainnya,” terang mantan Duta Besar RI untuk Prancis tersebut.

Meski demikian, semua informasi itu belum dapat diverifikasi secara resmi. “Tapi ini semua kan kita belum mendapatkan informasi resmi,” serunya.

2. Indonesia hanya bergerak atas permintaan Pemerintah Palestina

Arrmanatha mengungkapkan, pemerintah Indonesia menunggu klarifikasi dari pihak berwenang Palestina. Saat ditanya informasi resmi seharusnya datang dari siapa.

“Informasi resmi ini dari siapa Pak? Apakah dari pemerintah Israel langsung atau dari pemerintah Gaza? Ini semua yang bergerak ini kan baik itu bukan pemerintah Palestina yang pasti dan kita kan menunggu ini dari pemerintah Palestina,” serunya.

Ia menegaskan, berbagai proses pemindahan pengungsi yang terjadi selama ini bukan berasal dari otoritas Palestina. “Ini kan semua inisiatif-inisiatif dari berbagai NGO, berbagai organisasi dan bukan dari pemerintah Palestina,” lanjut dia.

Karena itu, Indonesia tidak dapat mengambil kebijakan sebelum mendengar permintaan resmi yang jelas. “Nah kita belum tahu apa yang diinginkan oleh pemerintah Palestina karena memang belum ada kontak yang mengatakan bahwa kita minta bantuan untuk sekian banyak orang.”

Arrmanatha juga menegaskan bahwa mekanisme masuk ke Indonesia baru akan dibahas jika permintaan resmi dari Palestina telah diterima. “Ya itu tadi kita bilang kita belum ada pembicaraan detail dengan pemerintah Palestina,” serunya.

3. Indonesia siap bantu jika ada permintaan resmi

Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmen untuk membantu Palestina, tetapi tetap dalam kerangka diplomatik yang sah. Arrmanatha mengatakan posisi pemerintah jelas.

“Kita menunggu seperti yang disampaikan Bapak Presiden, kita siap menerima apabila itu merupakan permintaan dari pemerintah Palestina dan juga disetujui oleh negara-negara kawasan,” ucapnya.

Ia menekankan, saat ini fokus utama pemerintah adalah perkembangan di Dewan Keamanan PBB mengenai skema pascagencatan senjata dan penataan keamanan Gaza. “Ini kan sekarang sedang dibahas saat ini adalah bagaimana kita menjaga digital senjata yang ada,” seru Arrmanatha.

Arrmanatha menjelaskan bahwa pembahasan tersebut melibatkan rancangan resolusi terkait pembentukan International Stabilization Force (ISF), yang disebutnya tengah digodok di tingkat PBB. “Saat ini sedang ada proses pembahasan resolusi di Dewan Keamanan PBB terkait dengan ISF, International Civilization Force.”

Menurutnya, Indonesia mengikuti pembahasan ini secara saksama karena akan menentukan langkah lanjutan bagi stabilitas Gaza, proses perdamaian, dan keberlanjutan bantuan kemanusiaan.

Editorial Team