Honduras Terjunkan Personel Militer Perangi Geng Kriminal

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Honduras kembali menerjunkan personel militer ke wilayah rawan pada Senin (3/4/2023), untuk menumpas kasus kekerasan akibat ulah geng kriminal. Sebagai lanjutan penerapan keadaan darurat parsial yang sudah berlangsung sejak Desember 2022.
Honduras terus dilanda ketidakstabilan akibat kasus kekerasan yang merajalela dampak aktivitas geng penyelundup narkoba. Setahun lalu, mantan Presiden Juan Orlando Hernández sudah diekstradisi ke AS untuk menjalani persidangan atas dugaan keterlibatan dalam penyelundupan narkoba.
1. Berniat akhiri kriminalitas dan penyelundupan narkoba
Menteri Pertahanan Honduras, Jose Manuel Zelaya mengungkapkan dalam upacara penerjunan tentara bahwa pihaknya akan mengakhiri tindakan kriminalitas dan penyelundupan narkoba.
"Dalam fase ini, kami memiliki tugas untuk mengakhiri penyelundupan narkoba, kriminalitas, dan menangkap pemimpin mara (geng) dan geng kriminal lainnya. Kami akan menjamin kedamaian bagi seluruh warga Honduras," papar Zelaya, dikutip Reuters.
Dilaporkan La Prensa, tentara dan polisi yang diterjunkan dalam Plan Seguridad II ini berjumlah 20 ribu personel. Mereka akan diterjunkan ke tujuh wilayah, meliputi Olancho, Colon, Antalida, Copan, Yoro, Gracias a Dios, dan Paraiso.