"Tak bisa berkata-kata," ujar Carson Tsang, seorang murid sekolah menengah sekaligus juru bicara ideolog Hong Kong, sebuah kelompok aktivis pelajar, seperti dikutip dari The New York Times. Ia menanggapi video tersebut dan berkomentar, dia tidak melihat perlunya mengajar murid yang masih muda tentang keamanan nasional.
Kritikus dan juga beberapa pengacara mengatakan bahasa hukum tersebut sangat luas dan tidak jelas, dan berbagai aktivitas yang mungkin dianggap pihak berwenang sebagai suatu potensi ancaman terhadap keamanan nasional juga dikritik sebagai sesuatu yang tidak jelas.
Panduan baru juga dikritik oleh wakil presiden Persatuan Guru Profesional Hong Kong, Tin Fong-Chak. Ia mengatakan kepada surat kabar Financial Times, panduan tersebut "sangat teliti". Ia berujar, "pemerintah pada dasarnya tidak mempercayai sekolah. Tindakan ini akan merusak hubungan guru-murid."
Sementara itu, Fung Wai-Wah selaku presiden Persatuan Guru Profesional Hong Kong berkomentar bahwa pemerintah telah mengalihkan tanggung jawabnya kepada sekolah. "Pekerjaan mengajar normal akan terpengaruh karena sekolah diminta untuk mengurus pekerjaan semacam ini," ungkap Fung, yang dikutip dari Hong Kong Free Press.
"(Panduan) akan semakin meningkatkan beban guru dan sekolah, ketika tugas mengajar dan menilai biasa sudah terasa berat. Sekarang penjagaan gerbang politik juga diberikan kepada sekolah, itu akan semakin menekan mereka, membuat sulit manajemen dan guru yang menanganinya."