Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Situasi lockdown pada kawasan Yordania di Hong Kong. twitter.com/galileocheng

Hong Kong, IDN Times - Pemerintah Hong Kong pada Senin dini hari (25/01) telah mencabut kebijakan lockdown yang telah berjalan 48 jam setelah berhasil melakukan pengujian pada 7.000 orang di daerah Distrik Kowloon. 

Sebanyak 51 posko pengujian sementara didirikan di sekitar kawasan itu pada hari Sabtu (23/01). Pemerintah telah menemukan 13 kasus yang terkonfirmasi di daerah terlarang yang terdapat banyak bangunan rumah susun tua, dengan penyebaran penyakit yang dinilai lebih cepat.

1. Lockdown pertama kali sejak pandemik

Secarik kertas menyatakan pengumuman lockdown di kawasan Yordania, Hong Kong. twitter.com/galileocheng

Upaya lockdown ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan Hong Kong, di kawasan Yordania, di seberang pelabuhan yang menjadi jantung kawasan bisnis. Petugas menutup sekitar 200 bangunan di daerah itu pada pukul 04.00 pagi waktu setempat di hari Sabtu (23/01) dan mengerahkan sejumlah 3.000 petugas untuk melakukan pengujian darurat. 

Sementara lebih dari 6.900 orang dilakukan tes pada hari Sabtu, hanya 70 orang yang diuji pada hari Minggu, kata Menteri Dalam Negeri Caspar Tsui Ying-wai. Dia berterima kasih kepada para warga atas kerja sama mereka, saat dia mengumumkan bahwa tindakan itu akan berakhir paling cepat tengah malam. Ia juga mengatakan bahwa orang yang dinyatakan negatif COVID-19 setelah melalui tes wajib, diizinkan bergerak bebas keluar masuk kawasan terlarang Yordania, kawasan padat penduduk di distrik Kowloon, mulai pukul 06.00 sore hari Minggu.

Tsui mengatakan tujuannya mencabut lockdown pada tengah malam agar para warga dapat kembali beraktivitas normal pada pukul 06.00 pagi di hari Senin (25/01). 

2. Lockdown dinilai efektif

Editorial Team

Tonton lebih seru di