Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kebakaran di Tai Po, Hong Kong
kebakaran di Tai Po, Hong Kong (中国新闻社, CC BY 3.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/3.0>, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Pemerintah Hong Kong menghormati korban kebakaran dengan masa berkabung selama tiga hari.

  • Lebih dari 37% penghuni Wang Fuk Court adalah lansia, banyak yang masih hilang.

  • Penyelidikan awal menunjukkan penyebab kebakaran berasal dari material konstruksi yang tidak aman dan kerusakan sistem alarm. Tersangka telah ditangkap.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Hong Kong memulai masa berkabung selama tiga hari mulai Sabtu (29/11/2025) untuk menghormati korban kebakaran dahsyat di kompleks perumahan Wang Fuk Court. Tragedi yang melanda distrik Tai Po ini tercatat sebagai salah satu kebakaran paling mematikan dalam sejarah kota tersebut selama beberapa dekade terakhir.

Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee Ka-chiu, memimpin jajaran pejabat tinggi pemerintah dalam upacara mengheningkan cipta selama tiga menit. Data terbaru mengonfirmasi sedikitnya 128 orang tewas dan ratusan lainnya masih dinyatakan hilang dalam insiden yang menghanguskan tujuh dari delapan menara apartemen tersebut.

1. Penghormatan bagi para korban di seluruh kota

ilustrasi bendera Hong Kong dan China. (unsplash.com/Cheung Yin)

Pemerintah Hong Kong menginstruksikan pengibaran bendera nasional dan regional setengah tiang di seluruh gedung pemerintahan mulai Sabtu hingga Senin. Instruksi ini juga berlaku bagi kantor-kantor perwakilan pemerintah Hong Kong di luar negeri sebagai simbol duka mendalam.

Selama periode berkabung ini, para pejabat dilarang menghadiri kegiatan publik yang tidak bersifat mendesak atau esensial. Selain itu, seluruh acara hiburan dan perayaan yang diselenggarakan atau didanai oleh pemerintah akan dibatalkan atau ditunda.

Departemen Dalam Negeri telah mendirikan titik-titik belasungkawa di 18 distrik agar masyarakat dapat menyampaikan rasa duka mereka. Warga diperbolehkan menandatangani buku duka cita yang disediakan mulai pukul 09.00 hingga 21.00 waktu setempat setiap harinya, dilansir HKFP.

Suasana duka juga terasa hingga ke panggung hiburan internasional dalam ajang MAMA Awards 2025 yang digelar di Hong Kong. Sebelum acara dimulai, aktor Korea Selatan, Park Bo-gum, mengajak hadirin untuk menundukkan kepala sejenak guna mendoakan para korban tragedi Wang Fuk Court.

2. Kisah pilu keluarga mencari kerabat yang hilang

ilustrasi bendera Hong Kong. (unsplash.com/engin akyurt)

Lebih dari sepertiga penghuni Wang Fuk Court adalah warga lanjut usia, dengan populasi lansia di atas 65 tahun mencapai lebih dari 37 persen. Banyak korban terjebak di lantai atas karena mobilitas yang terbatas saat api melahap gedung dengan cepat.

David Ho, seorang pensiunan berusia 75 tahun, harus menerima kenyataan pahit kehilangan mantan istri dan putranya yang tinggal di lantai tinggi. Ia terakhir kali berkomunikasi dengan putranya pada 20 November, tepat saat ulang tahun sang anak.

“Saya orang yang positif dan riang, jika ini tidak terjadi, saya akan hidup bahagia. Dulu saya pergi ke pusat lansia dan naik sepeda ke mana-mana, tapi sekarang saya tidak ingin melakukan apa pun, saya merasa sangat sedih,” ujar David Ho.

Kisah memilukan juga dialami Chris Wong yang kehilangan kontak dengan ibunya yang berusia 72 tahun saat api mulai membesar. Wong yang berada di lokasi kejadian hanya bisa menatap nanar ke arah apartemen ibunya yang sudah tertutup kobaran api.

“Saya hanya berdiri di sana menelepon dan mengirim pesan kepada ibu saya, tetapi hanya ada keheningan. Ibu saya tidak bisa berjalan dengan baik, dia memiliki sendi yang buruk di kedua lututnya dan tidak ada orang yang membantunya,” kata Wong sambil menangis, dilansir The Japan Times.

3. Investigasi penyebab dan penangkapan tersangka

Penyelidikan awal menunjukkan api bermula dari jaring pelindung di lantai bawah yang merambat ke papan busa renovasi yang mudah terbakar. Material konstruksi yang tidak aman dan perancah bambu diduga mempercepat penyebaran api ke tujuh blok apartemen hanya dalam waktu singkat.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Andy Yeung, mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa sistem alarm di delapan blok apartemen tersebut mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan banyak penghuni tidak menyadari bahaya hingga api sudah membesar dan tetangga harus saling memberitahu secara manual.

Pihak kepolisian telah menangkap tiga petinggi perusahaan konstruksi Prestige Construction & Engineering Co Limited atas dugaan pembunuhan tidak sengaja. Sementara itu, Komisi Independen Anti Korupsi (ICAC) juga menangkap delapan orang lainnya terkait dugaan korupsi dalam proyek renovasi senilai ratusan juta dolar Hong Kong tersebut.

Seorang saksi mata menggambarkan betapa mengerikannya kecepatan api melahap gedung hunian padat penduduk itu. Ia mengaku masih trauma membayangkan pemandangan saat malam kejadian berlangsung.

“Satu gedung terbakar dan api menyebar ke dua blok lainnya dalam waktu kurang dari 15 menit. Warnanya merah menyala, saya gemetar memikirkannya,” ungkap seorang saksi mata bermarga Mui, dilansir The Guardian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team