ilustrasi bendera Hong Kong. (unsplash.com/engin akyurt)
Lebih dari sepertiga penghuni Wang Fuk Court adalah warga lanjut usia, dengan populasi lansia di atas 65 tahun mencapai lebih dari 37 persen. Banyak korban terjebak di lantai atas karena mobilitas yang terbatas saat api melahap gedung dengan cepat.
David Ho, seorang pensiunan berusia 75 tahun, harus menerima kenyataan pahit kehilangan mantan istri dan putranya yang tinggal di lantai tinggi. Ia terakhir kali berkomunikasi dengan putranya pada 20 November, tepat saat ulang tahun sang anak.
“Saya orang yang positif dan riang, jika ini tidak terjadi, saya akan hidup bahagia. Dulu saya pergi ke pusat lansia dan naik sepeda ke mana-mana, tapi sekarang saya tidak ingin melakukan apa pun, saya merasa sangat sedih,” ujar David Ho.
Kisah memilukan juga dialami Chris Wong yang kehilangan kontak dengan ibunya yang berusia 72 tahun saat api mulai membesar. Wong yang berada di lokasi kejadian hanya bisa menatap nanar ke arah apartemen ibunya yang sudah tertutup kobaran api.
“Saya hanya berdiri di sana menelepon dan mengirim pesan kepada ibu saya, tetapi hanya ada keheningan. Ibu saya tidak bisa berjalan dengan baik, dia memiliki sendi yang buruk di kedua lututnya dan tidak ada orang yang membantunya,” kata Wong sambil menangis, dilansir The Japan Times.