Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)
Dilansir BBC, AS dan Inggris telah melancarkan gelombang serangan udara terhadap puluhan sasaran Houthi pada 11 Januari. Pada Minggu, AS klaim telah menembak rudal yang ditembakkan ke salah satu kapal perangnya dari wilayah Houthi di Yaman. Sehari kemudian, Houthi mengatakan mereka telah menyerang kapal kargo milik AS di Teluk Aden dengan rudal balistik.
Pada Selasa, AS telah menyita senjata canggih Iran yang diangkut ke Houthi. Operasi itu berlangsung lima hari lalu. Materi yang ditemukan di kapal layar termasuk komponen rudal balistik dan jelajah, di antaranya hulu ledak dan sistem panduan. Suku cadang peralatan pertahanan udara juga disita.
AS juga mengatakan serangan terbaru mereka berhasil menghancurkan empat rudal balistik anti-kapal yang siap diluncurkan.
Hasil analisis awal militer AS menunjukkan Houthi telah menggunakan jenis senjata yang sama dalam serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah yang diberikan Iran. Di sisi lain, Iran membantah berada di balik kemampuan rudal Houthi.
“Ini adalah penyitaan pertama senjata konvensional canggih (ACW) mematikan yang dipasok Iran kepada Houthi sejak awal serangan Houthi terhadap kapal dagang pada November,” kata Komando Pusat AS, yang juga mengatakan sedang melakukan pencarian untuk menemukan dua anggota Angkatan Laut AS yang hilang di laut selama operasi tersebut.