Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak-anak di Afrika (unsplash.com/bill wegener)
ilustrasi anak-anak di Afrika (unsplash.com/bill wegener)

Jakarta, IDN Times - Human Rights Watch (HRW), pada Selasa (24/6/2025), mengungkapkan bahwa sedikitnya 120 anak telah diculik oleh kelompok militan al-Shabab di provinsi Cabo Delgado, Mozambik, sejak awal 2025.

Laporan menyebutkan bahwa anak-anak tersebut digunakan untuk membawa barang rampasan dan melakukan kerja paksa. Dalam beberapa kasus, mereka dijadikan tentara anak atau bahkan dipaksa menikah.

“Al-Shabab harus menghentikan keterlibatan anak-anak dalam konflik ini. Merekrut atau menggunakan anak-anak di bawah usia 15 tahun untuk berpartisipasi aktif dalam permusuhan adalah kejahatan perang,” kata wakil direktur HRW untuk Afrika, Ashwanee Budoo-Scholtz, dikutip dari DW.

1. Pemerintah didesak lindungi anak-anak dari penculikan

Al-Shabab, yang berafiliasi dengan ISIS, kerap menculik anak-anak saat memasuki atau menyerang wilayah tertentu. Beberapa di antaranya dibebaskan, namun banyak lainnya masih hilang.

HRW menyatakan bahwa ketika anak-anak yang telah diculik kembali ke komunitas mereka, hanya sedikit sumber daya yang tersedia untuk membantu mereka berintegrasi kembali.

“Pemerintah Mozambik perlu mengambil tindakan nyata untuk melindungi anak-anak dan mencegah kelompok bersenjata menggunakan mereka sebagai alat konflik. Ada kebutuhan untuk memastikan adanya langkah-langkah reintegrasi yang kuat sehingga anak-anak tidak semakin dikucilkan ketika mereka kembali ke masyarakat," kata Budoo-Scholtz.

2. Lebih dari 600 ribu orang mengungsi akibat kekerasan

Mozambik telah memerangi pemberontakan jihadis di provinsi Cabo Delgado sejak 2017. Pasukan pemerintah telah berjuang untuk membendung kekerasan, dengan mengandalkan dukungan dari pasukan dari Rwanda, Afrika Selatan, dan mitra regional lainnya.

Pada 2020, kelompok pemberontak melancarkan serangkaian serangan brutal, dengan puluhan orang, termasuk anak-anak, dibunuh dengan cara dipenggal. Saksi mata mengatakan bahwa anak-anak yang diculik dari desa dijadikan tentara dalam serangan berikutnya.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kekerasan tersebut telah menyebabkan lebih dari 600 ribu orang mengungsi dan meluas hingga ke provinsi-provinsi tetangga, dilansir dari CNN.

3. Krisis di Mozambik utara terabaikan oleh dunia

Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia (NRC), Jan Egeland, telah mengunjungi Cabo Delgado bulan ini. Ia menggambarkan situasi di Mozambik utara sebagai salah satu krisis yang terabaikan di dunia.

“Guncangan iklim, meningkatnya kekerasan, dan kelaparan yang terus memburuk memberikan dampak yang mengerikan bagi penduduk,” kata Egeland.

Menurut NRC, lebih dari 5 juta orang di wilayah tersebut kini menghadapi tingkat kelaparan yang kritis, sementara lebih dari 900 lainnya orang berada dalam kondisi kelaparan darurat.

Masalah di Cabo Delgado kerap terabaikan akibat protes pascapemilu yang mematikan dan berkepanjangan di Mozambik tahun lalu. Wilayah ini juga diterjang sejumlah tornado baru-baru ini dan terdampak oleh pemotongan bantuan luar negeri oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama