Jakarta, IDN Times - Pemerintah Mali menuduh Prancis telah memata-matai negaranya. Hal itu dilakukan setelah militer Prancis merilis video dugaan tentara bayaran Rusia mengubur mayat di kuburan massal pekan lalu.
Mali pernah meminta bantuan Prancis untuk menahan serangan militan bersenjata jaringan ISIS dan al-Qaeda di daerah utara negaranya. Tapi, karena beberapa masalah, Prancis akhirnya mundur dari Mali pada Februari. Mali kemudian menyewa tentara bayaran Wagner dari Rusia untuk menggantikan Prancis.
Prancis masih melakukan aktivitas di Mali meski akan menarik semua pasukannya pada musim panas tahun ini. Prancis juga merekam dari udara di dekat pangkalan militer Gossi di Mali utara, pangkalan yang pernah mereka tempati dan baru-baru ini disebut sebagai tempat tentara bayaran Rusia mengubur mayat.