ilustrasi helikopter kargo militer CH-53 (Pixabay.com/Military_Material)
Junta militer Mali telah mengalami keretakan hubungan dengan kekuatan Barat. Hubungan itu semakin memburuk saat Bamako menyewa tentara bayaran Rusia yang disebut Grup Wagner.
Prancis, salah satu kekuatan utama yang membantu Mali sejak awal negara itu dikacaukan oleh kelompok militan, telah menarik sebagian besar pasukannya.
Pemerintah Mali sendiri dinilai tidak menepati janji oleh Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht. Sebelumnya, Menteri Pertahanan Mali, Sadio Camara, mengatakan akan mengembalikan izin terbang tersebut.
"Tindakan Camara berbicara bahasa yang berbeda dengan kata-katanya. Oleh karena itu kita harus mengambil tindakan dan akan menghentikan operasi pasukan pengintai kita dan penerbangan transportasi CH-53 (sejenis helikopter kargo militer) sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Lambrecht dikutip dari Deutsche Welle.
Bulan lalu, sekitar 60 tentara Bundeswehr telah dicegah naik pesawat sipil oleh otoritas Bamako. Sumber masalahnya serupa dengan saat ini. Berlin menilai tindakan itu sebagai pelecehan.