Hungaria Khawatir dengan Sistem Pendidikan yang Terlalu Feminin

Jakarta, IDN Times - Kantor Audit Negara Hungaria telah mengeluarkan laporan tentang risiko sistem pendidikan di negara itu yang disebut 'terlalu feminin'. Laporan itu menyoroti fenomena pendidikan yang dinilai dapat merugikan perkembangan anak laki-laki dan menciptakan masalah demografis.
Laporan tersebut sebenarnya sudah dikeluarkan bulan lalu. Namun, laporan ini menjadi heboh setelah penerbitan artikel surat kabar yang membahas laporan tersebut pada Kamis (26/8/2022).
1. Sekitar 82 persen guru di Hungaria memiliki gender perempuan
Kantor Audit Negara Hungaria khawatir fenomena ini dapat memengaruhi kehidupan sosial bagi anak muda.
"Fenomena yang disebut 'pendidikan merah muda' memiliki banyak konsekuensi ekonomi dan sosial," kata laporan tersebut, dilansir The Guardian.
Sebagai informasi, profesi guru di Hungaria didominasi oleh wanita, di mana jumlahnya mencapai 82 persen. Dapat dikatakan Hungaria merupakan salah satu negara dengan tingkat guru wanita terbanyak di dunia bersama Ukraina, Kazakhstan, dan Belarus.
Pendidikan yang terlalu feminin dikhawatirkan akan merusak kesetaraan gender.
“Jika pendidikan mendukung sifat-sifat feminin, kematangan emosional dan sosial, memprovokasi keterwakilan perempuan yang berlebihan di universitas, kesetaraan (jenis kelamin) akan sangat melemah,” laporan itu menyimpulkan.