Suasana ibu kota Libya, Tripoli, tengah diselimuti rasa cekam. Dilansir oleh BBC, sebanyak 21 orang tewas dan 27 lainnya luka-luka dalam pertempuran antara tentara pemerintah dan pemberontak tak jauh dari kota terbesar bekas jajahan Italia tersebut. Pasukan Nasional Libya (Libya National Army), faksi pemberontak pimpinan Jenderal Khalifa Haftar telah melancarkan serangan beruntun dari sisi selatan dan barat kota sejak Kamis (4/4/2019) silam.
Faksi yang menguasai wilayah bagian timur Libya tersebut rupanya hendak membawa serta seluruh pasukannya menduduki Tripoli. Di sisi lain, Perdana Menteri Fayez al-Serraj menuduhnya tengah melancarkan upaya kudeta sekaligus berjanji jika pemberontak akan mendapat perlawanan.
Pada hari Minggu (7/4/2019) kemarin, LNA mengaku telah mengirim serangan udara pertama sekaligus balasan, hanya sehari setelah angkatan bersenjata milik Libya (GNA) yang didukung PBB mengantam mereka dengan cara serupa pada hari Sabtu (6/4/2019).