Jakarta, IDN Times - Tim Komite Palang Merah Internasional (ICRC) telah berangkat menuju Mariupol untuk membantu proses evakuasi warga sipil yang terjebak. Tapi, mereka tidak diperbolehkan membawa bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan warga.
Ada sembilan staf ICRC yang dikirim bersama dengan tiga mobil. Mereka memimpin konvoi 54 bus yang diharapkan dapat digunakan untuk mengevakuasi warga sipil.
ICRC berpendapat ada dua masalah utama dalam proses evakuasi warga sipil Mariupol. Dua masalah itu, pertama, para pemimpin dua belah pihak telah sepakat dibuka koridor kemanusiaan tapi belum diketahui apakah tentara di lapangan telah mendapatkan pemberitahuan. Kedua, tujuan evakuasi warga sipil Mariupol yang belum jelas.