Ilustrasi RTI (IDN Times/Vanny El Rahman)
Radio Taiwan International (RTI) merupakan radio nirlaba milik pemerintah Taiwan. RTI berdiri pada 1928 di Nanjing, China dengan tujuan awal memberikan imbauan, informasi, seruan, dan masukan kepada para pendengar di China daratan saat itu.
Setelah perang saudara antara pasukan Partai Kuomintang (KMT) dengan Partai Komunis China (PKC) berakhir di 1949, RTI pun hijrah ke Taiwan bersama KMT. Di wilayah baru inilah RTI eksis dengan tujuan baru, yaitu sebagai radio pemerintah untuk menyebarkan informasi seputar Taiwan bagi masyarakat dunia dan warga asing yang bermukim di Taiwan.
Dalam menyiarkan laporan jurnalistiknya, RTI telah mengudara dengan berbagai bahasa, antara lain Inggris, Arab, Vietnam, Thailand, Kamboja, Myanmar, Rusia, Jepang, China (dialek Minnan, Hakka, dan Canton), Korea Selatan, Filipina, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Indonesia.
Setiap hari, para penyiar diberikan waktu sekitar 1 jam untuk menyampaikan informasi seputar Taiwan kepada para pendengar di luar negeri. Untuk Indonesia sendiri waktu siarannya adalah pukul 6-7 malam waktu Taiwan atau sama dengan Waktu Indonesia Tengah (WITA).
RTI mengandalkan gelombang pendek (shortwave) sebagai platform penyiaran. RTI pun memiliki stasiun pemancar yang tersebar di berbagai daerah Taiwan.
Total kekuatan transmisi sekitar 10.050 kilowatts, menduduki peringat teratas di Asia dan masuk 10 besar di dunia. Kekuatan transmisinya mencapai 2,69 kali lipat dibandingkan dengan kekuatan transmisi total stasiun radio nasional atau swasta lainnya di Taiwan. Gelombang yang disiarkan meliputi wilayah tengah dan selatan Taiwan, daratan China serta benua lainnya di seluruh dunia.