Ilustrasi bendera Korea Utara (kiri) dan bendera Korea Selatan (kanan). (pixabay.com/www_slon_pics)
Sejak akir Mei, Pyongyang telah mengirim balon sampah sebanyak 22 kali, dengan mengerahkan sekitar 5.500 balon. Ini sebagai balasan terhadap selebaran anti-Korut yang dikirim melintasi perbatasan oleh pembelot dan aktivis Korut di Korsel.
Balon-balon tersebut dilaporkan membawa potongan kertas dan plastik, tanpa adanya zat berbahaya yang terdeteksi oleh militer Korsel.
Namun, Seoul menduga bahwa alat pengatur waktu yang dipasang pada balon tersebut mungkin telah menyebabkan kebakaran di wilayah Seoul. Sebab, alat itu menyebabkan kantong plastik yang berisi sampah meledak setelah jangka waktu tertentu, sehingga isinya jatuh ke tanah.
Menanggapi peluncuran balon tersebut, militer Korsel telah menyiarkan propaganda anti-Pyongyang melalui pengeras suara di perbatasan setiap hari sejak 21 Juli, dilansir Korea Herald.