Menteri Dalam Negeri Georgia, Vakhtang Gomelauri. (twitter.com/MIAofGeorgia)
Keterangan di atas disampaikan oleh Mendagri Georgia Vakhtang Gomelauri yang menyebut rata-rata 10 ribu orang masuk ke negaranya dalam beberapa hari terakhir. Padahal, sebelum keputusan mobilisasi, rata-rata hanya 6 ribu orang yang masuk.
"Jumlah orang yang masuk ke Georgia dari Rusia naik hingga sekitar 10 ribu dalam satu hari. Contohnya, jumlah yang masuk 11.200 pada Minggu dan berkurang menjadi 10 ribu pada Senin. Ini melonjak dari yang sebelumnya hanya 5 ribu-6 ribu sebelum pengumuman mobilisasi pada 21 September," tutur Gomelauri, dikutip Euronews.
Selain tingginya arus masuk, warga Rusia yang keluar dari Georgia juga terlihat tinggi, dengan rata-rata 6.000 orang per hari. Maka, secara total sudah ada 78.742 warga Rusia yang masuk ke Georgia dan 62.120 di antaranya telah pergi dari negara Kaukasus itu dalam 10 hari terakhir.
Gomelauri juga menolak klaim dari media lokal yang menyebut sudah ada 250 ribu warga Rusia yang masuk ke Georgia. Menteri berusia 46 tahun itu mengatakan bahwa informasi tersebut adalah sebuah kebohongan.
"Itu adalah bohong. Saya tidak tahu dari mana mereka dapat jumlah itu. Dalam empat sampai lima hari lalu, baru terdapat 5 ribu-6 ribu yang masuk. Baru beberapa hari ini, jumlahnya naik hingga 10 ribuan. Jumlahnya terus naik sekitar 40-45 persen dan ini bukan 250 ribu atau 2 juta," paparnya.