Penangguhan penerbangan tersebut menyebabkan kekacauan pada sekitar 56 ribu penumpang di bandara. Tercatat ada sebanyak 282 penerbangan ditunda, dibatalkan, atau dialihkan ke bandara regional lainnya.
Jaime Bautista, Sekretaris Transportasi Filipina, meminta maaf atas peristiwa tersebut. Dia menyebut pemadaman listrik sebagai penyebab masalah teknis pada sistem kontrol navigasi udara, yang berimbas pada operasi di bandara lain di negara tersebut.
Dia juga mengatakan, diperlukan peningkatan pada fasilitas yang sudah usang di bandara Ninoy Aquino, serta sistem cadangan juga diperlukan.
"Ini adalah masalah sistem manajemen lalu lintas udara. Jika Anda membandingkan kami dengan Singapura misalnya, terdapat perbedaan besar," kata Bautista dalam jumpa pers, dikutip dari Reuters.
"Mereka setidaknya 10 tahun di depan kami," lanjutnya.